LAPORAN PENDAHULUAN
PROSES PENUAAN
A. PENGERTIAN LANJUT USIA
Proses menua merupakan suatu yang fisiologis, yang akan dialami oleh setiap orang. Batasan orang dikatakan lanjut usia berdasarkan UU No 13 tahun 1998 adalah 60 tahun.
B. TEORI TENTANG PROSES MENUA
1. Teori Biologis
a. Teori genetic dan mutasi (somatic Mutatie Theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetic untuk spesies-spesies. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang deprogram oleh molekul atau DNA dan setuap sel pada saatnya akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel-sel kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel).
b. Pemakaian dan Rusak
Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh lelah (terpakai)
c. Teori Akumulasi dan Produk Sisa
Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh, sebagai contoh adanya pigmen Lipofuchine di sel otot jantung dan sel susunan saraf pusat pada orang lansia yang mengakibatkan gangguan fungsi sel itu sendiri.
d. Peningkatan jumlah kolagen dalam jaringan
e. Tidak ada perlindungan terhadap radiasi, penyakit dan kekurangan gizi
f. Reaksi dan kekebalan sendiri (Auto Imune Theory)
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. Sebagai contoh : tambahan kelenjar timus yang pada usia dewasa berevolusi dan semenjak itu terjadilah kelainan auto imun (menurut Goldteris dan Brocklehurst, 1989)
g. Teori “Imunologi Slow Virus” (Imunologi Slow Virus Teori)
System imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknyavirus ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
h. Teori stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel-sel tubuh leah terpakai.
i. Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk dari alam bebas tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom) mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organic seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.
j. Teori Rantai Silang
Sel-sel yang tua atau using, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastic, kekacauan dan hilangnya fungsi.
k. Teori Program
Kemampuan organism untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut mati.
2. Teori Kejiwaan Sosial
a. Aktivitas atau Kegiatan (Activity Theory)
§ Ketentuan akan meningkatkan pada penurunan jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan pada usia lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan social.
§ Ukuran optimum (pola hidup) dianjurkan pada cara hidup dari usia lanjut.
§ Mempertahankan hubungan antara system social dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia.
b. Kepribadian Berlanjut (Contunuity Theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teory ini merupakan gabungan dari diatas. Pada theory ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinya.
c. Teory Pembebasan ( Disengagement Theory)
Teory ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia seseorang secara berangsur- angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya. Keadaan ini engakibatkan interaksi social lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kwalitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda ( Tripel Loss ) yaitu :
1) Kehilangan peran ( Loss of Rule)
2) Hambatan kontak social ( Restraction of contacs and Relation Ships)
3) Berkurangnya komitmen (Reduced Commitment to social More and Values)
C. PERMASALAHA YANG TERJADIPADA LANSIA
Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian kesejahteraan lansia antara lain : (Setia Budhi, T.1999 : 40-42)
1. Permasalahan Umum.
a. Makin besar jumlah lansia yang berada dibawah garis kemiskinan .
b. Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang berusia lanjut kurang kurang di perhatiakan ,dihargai, dan dihormati
c. Lahirnya kelompok masyarakat industry
d. Masih rendahnya kualiatas dan kwantitas tenaga professional pelayanan lansia.
e. Belum membudayanya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan lansia.
2. Permasalahan Lansia
a. Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik fisik ,mental,maupun sosial.
b. Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.
c. Rendahnya produktivitas kerja lansia.
d. Banyaknya lansia yang miskin ,terlantar dan cacat.
e. Berubahnya nilai social masyarakat yang mengarah pada tantangan masyarakat individualistik.
f. Adanya dampak negative dan proses pembngunan yang dapat mengganggu kesehatan fisik lansia
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENUAAN
1. Heredites atau keturunan genetic
2. Nutrisi atau makanan
3. Status kesehatan
4. Pengalaman hidup
5. Lingkungan
6. Strees
E. PEUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA
1. Prubahan fisik
Meliputi perubahan dari tingkat sel sampi ke semua system organ tubuh diantaranya meliputi system pernafasan, Pendengaran, penglihatan, kardiovaskuler, muskuluskeletal, gastrointestinal, genetal urinaria, endokren dan integume.
2. Perubahan mental
Faktor yang mempengaruhi perubahan mental
a. Pertama-tama perubahan fisik,khususnya organ perasab
b. Kesehatan umam
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan
e. Lingkungan
f. Gangguan saraf panca indra,timbul kebutaan,dan ketulian
g. Gangguan konsep diri akibat kehilangan jbatan
h. Rangkaiajn dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman atau family
i. Hilangnya ketegapan dan kekuatan fisik,perubahan terhadap gambaran diri,perubahan konsep diri.
3. Perubahan spiritual
Agama atau kepercayaan makinterintegrasi dalam kehidupanyan. (maslow,1970)
Lansia makin matur dalam ehidupan keagamaannya,hal ini terlihat dalam berfikir dan dalam bertindak sehari hari.(Murray dan Zenter 1970)
Perubahan spiritual pada usia 70 tahun menurut Folwer 1978 Universalisna, perubahan yang dicapai pada tingkat ini adalah perfikir dan bertindak denga cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan.
F. BATASAN-BATASAN LANSIA MENURUT WHO
1. usia pertengahan (middle age) : usia 45-59 tahun
2. Lanjut usia (elderly) : usia 60-74 tahun
3. Lanjut usia tua ( old ) : usia 75-90 tahun
4. Usia sangat tua ( very old ) : usia . 90 tahun
G. PENYAKIT YANG LEBIH DIJUMPAI OLEH LANSIA
1. Menurut Stieglitz (1945), dikemukakan adanya empat penyakit yang sangat erat hubungannya dengan proses menua yaitu :
a. Gangguan sirkulasi darah : seperti hipertensi, kelainan pembuluh darah, gangguan pembuluh darah di otak ( koroner ) dan ginjal.
b. Gangguan metabolisme hormonal : seperti DM, klimaks sterium dan ketidakseimbangan tiroid
c. Gangguan pada persendian : seperti osteo arthritis, gout arthritis maupun penyakit kolagen lainnya.
d. Berbagai macam neoplasma
2. Menurut The National of People’s Welfare Cuoncil dari Inggris mengemukakan bahwa penyakit atau gangguan umum pada lansia ada 12 macam yaitu :
a. Depresi mental
b. Gangguan pendengaran
c. Bronkitis kronis
d. Gangguan pada tungkai atau sikap berjalan
e. Gangguan pada coxa atau sendi panggul
f. Anemia
g. Dimensia
h. Gangguan penglihatan
i. Ansietas atau kecemasan
j. Dekompensasi cordis
k. DM, osteo malaisia dan hipotiroidisme
l. Gangguan defekasi
DAFTAR PUSTAKA
Capernito Lynda juall ( 1998), Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6 , Alih Bahasa Yasmin Asih EGC jakarta
C. Long barbara ( 1996) Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses) Unit IV, V, VI Alih bahasa Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran Bandung, IAPK Bandung
Donges Marilyn E (2000), Rencana Asuhan Keperawatan edisi 3, Alih bahasa I Made Kariasa, EGC Jakarta
Wahyudi Nugroho ( 2000), Keperawatan Gerontik Edisi 2 , EGC Jakarta
No comments:
Post a Comment